MATTOJANG salah satu adat yang dimiliki oleh masyarakat Desa Paroto, dimana pesta adat ini merupakan suatu bentuk kegiatan acara seremonial yang disertai dengan kegiatan "Mattojang", dan sering diikut sertakan kesenian rakyat yang dikenal dengan nama kesenian tradisional "Mappadendang".
Mattojang artinya ayunan, dimana pesta adat "Pattojang" ini merupakan warisan dari masyarakat pendahulu, dimana pesta ini diadakan dengan tujuan sebagai bentuk permohonan kepada Dewata supaya diberkahi keberhasilan hasil pertanian, dan juga masyarakat mempercayai akan turunnya hujan yang dapat mengairi areal persawahan sebagai sumber mata pencaharian masyarakat Desa Paroto.
Pada hakekatnya jika melihat kegiatan pesta adat ini dengan berbagai acara seremonial, maka dapat kita lihat bahwa pesta ini merupakan salah satu bentuk kepercayaan animisme.
Dari sisi lain pesta ini tetap dipelihara oleh masyarakat dan pemerintah desa dengan alasan bahwa dengan diselenggatakannya pesta adat ini akan melahirkan hubungan keakraban dan menumbuhkan jiwa kegotongroyongan pada masyarakat Desa Paroto. Dampak dari semua itu sehingga tingkat keamanan dan ketertiban dalam kehidupan masyarakat dapat tercipta.
Pada penyelenggaraan pesta adat Pattojang pada awal tahun 2012 ini dihadiri oleh Bapak Bupati Soppeng (Drs. H. Andi Soetomo, M.Si.), Bapak Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintah Desa Kabupaten Soppeng (H. A. Agusalim, M.Si) dan juga hadir Bapak Camat Lilirilau (Drs. A. Haeruddin, M.Si.) Dan pada kesempatan tersebut Bapak Bupati Soppeng serta undangan lainnya berkesempatan untuk menikmati ayunan raksasa tersebut.
TOJANG atau ayunan tersebut terbuat dari batang kapuk dengan ketinggian sekitar 10 Meter, adapun bahan kelengkapan lainnya adalah tali ayunan yang terbuat dari batang lontar, dan tempat duduk di atas ayunan yang terbuat dari batang kapuk. Dan pada bagian atas sebagai pemegang tali ayunan disebut "lapik" dibuat dari kulit kerbau.
Dalam perayaan pesta adat ini masyarakat berhajat dengan memotong kerbau, dan kerbau tersebut juga merupakan konsumsi bagi tamu dan masyarakat yang hadir pada pesta tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar